Lebih Sehat Mana Rokok Elektrik Atau Rokok Tembakau

Lebih Sehat Mana Rokok Elektrik Atau Rokok Tembakau

Lebih Sehat Mana Rokok Elektrik Atau Rokok Tembakau – Baik rokok elektrik maupun rokok tembakau mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan. Namun, tidak sedikit orang yang masih menganggap rokok elektronik lebih sehat dibandingkan rokok tembakau. Apakah benar hal itu merupakan masalahnya?

Saat ini berbagai macam urusan harus sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Saking canggihnya, rokok pun sudah dibuat versi elektriknya, oleh karena itu dinamakan rokok elektronik. Nah banyak yang bilang rokok elektronik tidak berbahaya. Kita sudah tahu kalau merokok itu berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, kali ini saya akan membahas tuntas mengenai rokok elektronik yang banyak digandrungi oleh para perokok. Yuk intip informasinya lebih jelas.

Lebih Sehat Mana Rokok Elektrik Atau Rokok Tembakau

Rokok tembakau dan rokok elektronik didapati mempunyai kandungan yang sama yakni nikotin. Meski terkesan lebih aman dibandingkan rokok tembakau, nyatanya rokok elektronik juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan merusak paru-paru.

Uap yang dihasilkan rokok elektrik dan rokok tembakau dapat menyebabkan batuk, sesak napas, dan kambuhnya gejala asma. Jika dipakai terlalu lama rokok tembakau dan rokok elektrik juga dapat mengakibatkan resiko Kejadian gejala kesehatan serius seperti kanker, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan aterosklerosis.

Rokok Elektronik Dan Rokok Tembakau Berisi Zat Berbahaya

Rokok tembakau kandungannya sekitar 250 jenis zat beracun dan 70 di antaranya diketahui bersifat karsinogenik. Padahal cuma dari asapnya aja rokok tembakau terkandung ratusan senyawa yang berbeda. Dan ada pula yang bersifat racun bagi tubuh seperti hidrogen sianida, tar, benzena, dan karbon monoksida.

Tak jauh berbeda dengan rokok tembakau rokok elektronik juga mengandung beberapa zat beracun antara lain:

  • Formaldehida
  • Asetaldehida
  • Propilen glikol
  • Semprotkan
  • Bahan penyedap rasa (nitrosamin)
  • Logam berat, seperti nikel dan timbal
  • Kadmium

Asetaldehida dan Formaldehida terhitung dalam jenis karbonil yang bersifat (menyebabkan kanker) atau karsinogenik. Kadar dua senyawa ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu perangkat vaping yang digunakan. Suhu yang lebih tinggi pasti akan menambah jumlah nikotin.

Selanjutnya zat penyedap rasa pada rokok elektrik bisa mengakibatkan gangguan pada tenggorokan, mulut, saraf, dan saluran pernapasan. Bahkan, dalam kasus yang parah, zat penyedap tersebut bisa menyebabkan penyakit paru-paru yang serius, seperti emfisema dan bronkiolitis obliterans.

Perbandingan Rokok Elektronik dan Rokok Tembakau

Ada beberapa perbedaan antara rokok elektronik dan rokok tembakau serta pengaruhnya terhadap kesehatan, antara lain:

1. Jumlah nikotin yang terkandung

Pada dasarnya kandungan nikotin pada rokok elektrik memang lebih sedikit dibandingkan rokok tembakau biasa. Sebagian penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik memiliki risiko lebih rendah menyebabkan penyakit kardiovaskular dibandingkan rokok tembakau sebab terkandung nikotin yang lebih sedikit.

Namun efek zat lain yang mengandung di dalam rokok elektronik terhadap kesehatan masih perlu diteliti lebih lanjut sehingga belum bisa dinyatakan lebih aman dibandingkan rokok tembakau.

2. Dampak yang ditimbulkan akibat candu

Salah satu alasan mengapa rokok elektrik sempat menjadi tren adalah karena rokok jenis baru ini dinilai mampu menghentikan kebiasaan merokok. Faktanya, hal ini belum terpercaya benar.

Beberapa penyelidikan sejauh ini mengatakan bahwa beberapa perokok mulai beristirahat setelah memakai rokok elektrik. Tetapi masih banyak orang yang merasa kesulitan untuk berhenti menghisap rokok tembakau meski sudah menggunakan rokok elektronik.

Selain itu, ada juga penelitian lain yang menyebutkan bahwa efek rokok elektronik opium sama atau bahkan lebih kuat dibandingkan rokok tembakau. Hal ini tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang.

3. Asap rokok yang dihasilkan

Rokok elektronik diklaim menghasilkan asap yang lebih aman bagi kesehatan dibandingkan asap tembakau. Faktanya, klaim tersebut belum pasti benar. Beberapa penelitian selama ini menyebutkan bahwa asap rokok elektrik dan rokok tembakau sama-sama dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan terutama pada janin dan ibu hamil.

Asap rokok diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan fungsi paru-paru, dan kanker, apalagi jika seseorang menghirupnya dalam jangka panjang. Sedangkan pada anak dan ibu hamil terpapar asap rokok dapat mengakibatkan risiko persalinan prematur, penyakit bawaan, keguguran, hingga gangguan tumbuh kembang.

4. Penyakit berbahaya yang ditimbulkan

Tak bisa dipungkiri, rokok elektrik atau rokok tembakau sama-sama bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit, seperti kanker dan penyakit jantung.

Namun, selain penyakit-penyakit tersebut, penggunaan rokok elektrik kini juga diketahui menyebabkan masalah paru-paru yang disebut EVALI (e-cigarette or vaping product userelated lung injury). Gangguan ini dapat menimbulkan gejala berupa sesak napas, nyeri dada, batuk, pusing, dan sakit kepala.

EVALI bahkan telah menyebabkan puluhan kematian di Amerika Serikat dan lebih banyak lagi pada orang yang sangat sering memakai rokok elektrik.

Jadi manakah yang lebih sehat? Rokok elektrik atau rokok tembakau? Nah, dari berbagai penjelasan di atas terlihat bahwa rokok elektronik dan rokok tembakau sama-sama berbahaya, baik dari segi kandungan maupun dampaknya terhadap kesehatan.

Oleh karena itu, jika Anda belum pernah mencoba rokok elektrik atau rokok tembakau, sangat disarankan untuk tidak mencobanya sama sekali. Faktanya, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang memakai rokok elektrik lebih besar kemungkinannya untuk menjadi perokok tembakau.

Demi menjaga kesehatan Anda dan orang di sekitar Anda, sebaiknya hindari rokok, baik jenis rokok elektronik maupun rokok tembakau. Namun jika Anda sudah bablas menjadi seorang perokok dan sulit berhenti dari rutinitas tersebut, Anda bisa tanya pendapat ke dokter untuk mendapatkan tips berhenti merokok.

Mengingat rokok elektrik merupakan teknologi yang terbilang baru, maka masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji dampak penggunaannya terhadap kesehatan secara umum dalam jangka panjang.

By admin